Senin, 15 Februari 2021

PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA AFRIKA Bagian 1 (Taiwan,Jepang, China dan Korea)

 Perkembangan Islam di Asia

1.  Taiwan

Terletak di  Kawasan  Asia  Timur,  Taiwan  merupakan negara bekas jajahan Belanda pada abad XVI dan berbentuk republik. Taiwan resmi berdiri sebagai sebuahnegara  yang independen pada 1 Januari 1912 dengan menjadikan Taipei sebagai ibukota negara.   Luas wilayah negara ini + 36.197 km2 dengan populasi penduduk mencapai 23,577,271 Jiwa.

Sejarah masuknya agama Islam ke Taiwan sangat panjang mulai abad ke -17  M seiring dengan datangnya Dinasti Ming dari China daratan. Pada abad ke-17, suku Hui, yang mayoritas penganut agama Islam, melakukan migrasi besar-besaran dari China  daratan  menyebrang  menuju  Taiwan.  Dinasti  Ming  saat  itu  mengirimkan tentara yang kebanyakan beragama Islam untuk mengusir penjajahan Portugis atas Taiwan.  Mereka  membuat  masjid  di  Desa  Taixi  dan  Danshui.  Namun  sekarang mesjid tersebut sudah tidak ada

Sebagian  besar  orang  Muslim  yang  ada  di  Taiwan  sekarang  ini  adalah pendatang yang tinggal sejak tahun 1949. Meskipun begitu selama 10 tahun sejak kedatangannya tidak ada seorang pun yang mendirikan masjid. Ada dua Masjid yang besar di Taiwan yaitu Taipei Grand Mosque yang terletak berseberangan dengan Daan Park di Xinsheng South Road dan Taipei Cultural Mosque.  Kedua masjid tersebut setiap jum’at mengadakan shalat Jum’at dengan khutbah 2 bahasa yaitu China dan Arab.

Populasi penduduk Taiwan sekitar 35% penduduk beragama Budha, 33% beragama  Tao,  semetara  3.9%   beragama   Kristen. Jumlah  muslim   di  Taiwan kebanyakan berasal dari pendatang yang bukan asli China. Mengutip data dari situs nihaoindo.com menyatakan bahwa Taiwan secara resmi mendata ada sekitar 60,000 muslim asli penduduk Taiwan. Sementara secara keseluruhan, jumlah muslim di Taiwan yang terdiri dari pekerja dan pelajar yang berasal dari Indonesia, Myanmar, Malaysia, Turki, Pakistan, India, dan banyak negara dari Afrika dan negara timur tengah berjumlah sekitar 254,000 di tahun 2015. Maka sangat jarang ditemukan orang Taiwan yang berpenampilan seperti seorang muslim pada umumnya, merawat jenggot dan mengenakan jilbab. Jumlah penduduk asli Taiwan yang beragama Islam kurang lebih 0,2% dari keseluruhan jumlah warga yang beragama Islam di wilayah negara tersebut.

2. Jepang

Secara geografis Jepang merupakan salah satu negara kepulauan di Kawasan asia  timur  bersebelahan  dengan  Taiwan,  RRC,  Korea  dan  Rusia.  Luas  wilayah negara Jepang sekitar 377,973km2 dengan jumlah penduduk mencapai 128 Juta jiwa. Jepang adalah negara kesatuan berbentuk monarki parlementer di pimpin oleh Kaisar dan perdana Menteri.

Sejarah masuknya agama Islam ke Jepang sekitar tahun 1877 dan hampir bersamaan dengan datangnya agama Kristen yang dibawa oleh  Imperialisme  Barat.  Titik  perkembangan

Islam di jepang adalah tahun 1890 saat sebuah kapal laut milik Kerajaan Turki Ottoman singgah di Jepang dalam rangka menjalin hubungan diplomatik. Dari sinilah warga Jepang jadi lebih mengenal Islam serta kebudayaannya. Akan tetapi dalam perjalanan pulangnya, kapal bernama 'Entrugul' ini karam. Adapun orang Jepang pertama yang memeluk Islam adalah Mitsutaro Takaoka tahun 1909. Dia lantas mengganti namanya menjadi Omar Yamaoko setelah melaksanakan ibadah haji. Namun, penelitian lain menyebutkan bahwa orang Jepang bernama Torajiro Yamada kemungkinan merupakan pemeluk Islam pertama di sana dan pernah berkunjung ke Turki. Sedangkan menurut Prof. Tanada, Islam masuk ke Jepang sekitar awal tahun 1920-an, ketika ratusan Muslim Turki beremigrasi dari Rusia setelah Revolusi Rusia 1917. Pada akhir 1930-an ada sekitar 1.000 Muslim dari berbagai asal-usul, kata Tanada. Gelombang berikutnya datang pada 1980-an, ketika gelombang pekerja migran dari Iran, Pakistan dan Bangladesh datang, secara signifikan meningkatkan populasi Muslim

Semakin banyaknya warga Muslim di Jepang kemudian memicu didirikanya sejumlah bangunan masjid. Salah satu yang dianggap penting adalah masjid Kobe yang dibangun tahun 1935 dan masjid Tokyo tahun 1938. Berkat komunikasi yang intens antar pemeluk Islam, beberapa penduduk Jepang pun beralih ke Islam saat itu. Islam mengalami perkembangan pesat selama berkecamuknya Perang Dunia II. Kekaisaran   dan   militer   Jepang  banyak   menjalin   hubungan   dengan   sejumlah organisasi dan pusat kajian Islam serta negara Islam.

Tahun 1953 organisasi muslim pertama (Japan Muslim Association) berdiri di bawah pimpinan Sadiq Imaizumi. Jumlah anggotanya masih sebanyak 65 orang dan bertambah dua kali lipat dua tahun kemudian.

Sebagian  besar  pemeluk  Islam  di  Jepang  saat  ini  adalah  para  pelajar  dan imigran dari negara Asia Tenggara dan TimurTengah. Hanya sedikit yang warga asliJepang. Umumnya terkonsentrasi di kota-kota besar semisal Hiroshima, Kyoto, Nagoya, Osaka, dan Tokyo.  Secara rutin dakwah juga berjalan pada komunitas- komunitas Muslim ini. Beberapa tahun lalu, Dr. Saleh Samarrai yang pernah belajar di  negara  Sakura  itu  dari  tahun  1960,  membentuk  Japan  Islamic  Center  dan menyusun metode dakwah efektif di Jepang. Sumbangsihnya ini akhirnya mampu mendorong upaya pengembangan Islam serta mengenalkan Islam secara luas pada masyarakat Jepang yang cosmopolitan. Di kutip dari situs niindo.com, Dr Zakaria Ziyad, kepala Lembaga Kaum Muslimin (LKM), di Jepang mengungkapkan, Islamic Center yang terletak di ibukota Jepang, Tokyo tengah merintis pendirian sekolah Islam pertama di Jepang. Ia menambahkan, sebagian data statistik menunjukkan, dalam sehari, sekitar 10 WN Jepang masuk Islam.

3. China atau Tiongkok

China adalah salah satu negara di Benua Asia dengan luas 9.596.960,00  km2   dimana  2,82%  merupakan  perairan  dan 9.326.410,00   km2   merupakan   daratan.   Luas   demikian menjadikannya sebagai negara terluas ke-5 di dunia (sedikit lebih kecil dari AS). Secara geografis, terletak di Benua Asia bagian Timur (Asia Timur) dan berada di antara 18° LU  –  54°  LU dan 73° BT – 135° BT. China berbatasan dengan Mongolia di sebelah Utaranya sedangkan di sebelah Selatannya berbatasan dengan Nepal, Bhutan, India, Myanmar, Laos dan Vietnam. Di Sebelah Timur China berbatasan dengan Korea Utara dan sebelah Barat berbatasan dengan Pakistan, Kirghistan, Kazakhtan dan Tajikistan. China memiliki jumlah penduduk sekitar 1.373.541.278 (1 milyar lebih) menjadikannya negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. China merupakan negara merdeka dengan sistem pemerintahan berbentuk republik dan berideologi komunis.

“Carilah ilmu walau sampai ke negeri China” demikian sebuah hadis Nabi Muhammad Saw. Setidaknya beliau sudah mengenal negeri China karena hubungan perdagangan antara bangsa arab dan China. Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China. Pada masa pemerintahan Tai Tsung (627 - 650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua menetap di kota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad Saw. dalam sejarah Islam di China. Ia mendirikan masjid di Canto, yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi).

Islam telah tersebar di China selama lebih 1.300 tahun. Terdapat sebanyak lebih 140 juta penduduk dari 10 suku bangsa yang beragama Islam, termasuk etnik Huizu, Uygur, Kazakh, Kirgiz, Tajik, Uzbek, Tatar dan lain-lainnya. Penduduk Islam tinggal di merata tempat di seluruh China, terutamanya di bagian barat laut China, termasuk  provinsi  Gansu,  Qinghai,  Shanxi,  Wilayah  Autonomi  Xinjiang  dan Wilayah Autonomi Ningxia.

Islam berkembang di China diyakini sejak tahun 651 M. Yaitu pada masa Dinasti Tang. Dinasti Tang merupakan salah satu dinasti yang paling makmur dalam sejarah China. Pada zaman itu, terdapat dua jalan dari ibu negara dinasti Tang ke negara Arab, kedua-dua jalan itu dikenali sebagai Jalur Sutera, satu Jalur Sutera Darat, melalui bagian barat China, satu lagi Jalur Sutera Laut melalui pelabuhan Guangzhou di China selatan.

Pada  zaman  Wudai,  China  utara  sering berperang dan  China  selatan  lebih aman, banyak penganut agama Islam telah berpindah ke China selatan. Masjid pada zaman dinasti Tang dan Wudai masih mempunyai corak seni Arab dan belum menerima pengaruh seni tradisional China. Kebanyakan masjid pada zaman itu terletak di pelabuhan atau bandar, pusat politik dan ekonomi. Masjid Huaizheng di bandar Guangzhou yang dibina pada dinasti Tang di anggap sebagai masjid yang tertua di China. Masjid itu masih mempunyai corak seni Arab.

Pada masa Dinasti Song, agama Islam dianggap lebih mulia oleh rakyat China. Masjid pada zaman Dinasti Song yang masih ada sekarang sudah tidak banyak, yang paling terkenal ialah masjid “Qing Jing Si” dibandar Quanzhou. Pada zaman Dinasti Ming, perkembangan agama Islam di China telah menghadapi rintangan, maharaja pertama Dinasti Ming memandang rendah terhadap agama Islam. Baginda mengeluarkan perintah untuk melarang rakyat menyembelih lembu secara tersendiri dan beberapa dasar yang mendiskriminasi umat Islam, termasuk orang Islam tidak boleh menjadi pegawai kerajaan dan lain-lainnya.

Pada zaman Dinasti Qing Islam mempunyai kedudukan yang penting dalam sejarah perkembangan agama Islam di China. Boleh dikatakan, pada zaman Dinasti Yuan, jumlah penduduk Islam telah meningkat secara besar-besaran, mutu agama Islam telah ditingkatkan dan pengaruh Islam kepada masyarakat China semakin hari semakin luas.

Zaman Dinasti Ming dan Qing merupakan abad perkembangan dan peralihan bagi masjid di China, seni masjid secara beransur-ansur berubah dari seni Arab ke seni China. Umat Islam di China pernah memberi sumbangan yang besar terhadap perkembangan sains dan teknologi China. Kalender yang dicipta oleh umat Islam pernah digunakan di China dalam waktu yang panjang. Alat pandu arah angkasa yang dicipta oleh seorang ahli ilmu falak yang bernama Zamaruddin pada Dinasti Yuan sangat populer di China. Ilmu matematika yang dikembangkan dari Arab telah diterima oleh orang China. Ilmu perobatan Arab juga menjadi sebagian dari pada ilmu  perobatan  China.  Umat  Islam  juga  terkenal  dengan  pembuatan  meriam  di China, Dinasti Yuan menggunakan sejenis meriam yang dikenali sebagai meriam etnik Huizu yang diciptakan oleh orang Islam China. Meriam itu tidak menggunakan bahan letupan, tetapi menggunakan batu sebagai peluru, dan meriam itu sangat populer di China pada zaman itu. Selain itu, orang Islam juga terkenal dengan teknik pembinaan dan menenun.

Sejak PRC didirikan pada tahun 1949, agama Islam telah berkembang pesat. kerajaan China mengamalkan dasar bebas agama, tidak menggalakkan rakyat beragama, tetapi  semua agama  yang sah  dilindungi.  Kerajaan  juga menyediakan biaya untuk memperbaiki masjid, dan memberi dasar keutamaan kepada umat Islam. Kerajaan juga memberi bantuan kepada masjid dan Persatuan Islam untuk memperbaiki  bangunan  dan  biaya  harian.  Misalnya  semasa  masjid  Niujie,  yaitu masjid yang tertua dan terkenal di Beijing merayakan ulang tahun ke-1000, kerajaan memberi dana sebanyak beberapa juta Yuan RMB untuk memperbaiki masjid itu. Pada masa dahulu, umat Islam China tidak mampu menunaikan Haji, tetapi sekarang, banyak orang China yang beragama Islam menunaikan Haji dengan biaya sendiri. Dan kerajaan juga menyediakan kemudahan dalam pelbagai bidang.

Di  kutip  dari  World  Factbook  bahwa  penduduk  China  berdasarkan  agama antara lain Buddhis 18.2%, Kristen 5.1%, Islam 1.8%, Kepercayaan 21.9%, Hindu <0.1%, Yahudi < 0.1%, Agama lainnya 0.7% (Termasuk Taoisme), tidak diketahui 52.2% (estimasi 2010)

4. Korea

Korea  Selatan  adalah negara  yang terletak  di  Asia Timur, tepatnya mencakup bagian selatan Semenanjung Korea.  Korea  Utara  merupakan  satu- satunya  negara  yang  berbatasan  langsung  dengan Korea  Selatan, dengan  panjang perbatasan  238  km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayahnya sebagian besar dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur berbatasan dengan perairan Laut Jepang. Luas wilayah daratan keseluruhan adalah 100.032 km² dan luas perairan hanya 290 km².

Sebagaian besar masyarakat di korea tidak beragama (atheis), yang jumlahnya mencapai sekitar 45%. Kemudian, diikuti dengan pemeluk agama Budha (23%), Kristen (18%) dan Katolik (10%) secara berturut-turut. Tidak lupa, terdapat satu masyarakat minoritas yang menganut agama tauhid yang berusaha untuk tetap eksis di  tengah-tengah  mayoritas masyarakat pada  umumnya.  Ya,  kelompok  minoritas tersebut adalah umat Islam. Islam pertama kali mulai dikenal di Korea sejak tahun
1955 dengan datangnya tentara Turki untuk misi perdamaian di bawah PBB. Mereka membangun sebuah tempat sholat sederhana dari tenda dan mengenalkan tentang Islam di Korea. Sejak saat itu, kaum muslimin mulai ada dan jumlahnya terus bertambah. Meski demikian, sangat berbeda dengan di Indonesia, jumlah penduduk asli Korea yang beragama Islam sampai saat ini tidak lebih 0,1% dari sekitar 50 juta jiwa total populasi penduduk. Di samping jumlah tersebut, terdapat sekitar 200.000 muslim pendatang dari berbagai negara di dunia, baik untuk bekerja, belajar, ataupun menetap di Korea.

Masyarakat asli Korea yang Muslim, kebanyakan adalah keturunan dari para mualaf yang masuk  Islam saat berlangsung Perang Korea. Masjid pertama yang dibangun di Korea adalah Seoul Central Masjid and Islamic Center yang berada di kota Itaewon. Masjid ini selesai dibangun dan dibuka untuk publik pada tahun 1974. Masjid ini dibangun untuk kegiatan Shalat, Ruang Kantor, ruang kelas (sekolah) dan aula konferensi. Selain itu juga digunakan untuk aktifitas dakwah dan pendidikan. Di Busan juga dibangun Masjid di atas lahan sekitar 3.500 m2. Masjid yang berada sekitar  400  m  dari  pintu  keluar  stasiun kereta  bawah tanah  di  daerah  Dusil  itu dibangun dengan bantuan dana dari pengusaha Libya bernama Ali B Fellagh pada tahun 1980.

Segala kegiatan ibadah dan aktivitas dakwah dikoordinasi oleh Korean Muslim Federation (KMF) yang didirikan tahun 1967. Mengingat sebagian besar jumlah kaum muslimin yang di Korea adalah pendatang, maka seluruh aktivitas ibadah di masjid  meliputi  sholat  jumat,  idul  fitri  dan  yang  lainnya,  disampaikan  dalam  3 bahasa, yakni arab, inggris dan korea. Sampai sekarang ada sekitar 21 masjid/Islamic center yang tersebar di beberapa pusat kota di Korea, yang seluruhnya dibawah koordinasi oleh KMF. Selain masjid dan Islamic center, beberapa universitas/perusahaan menyediakan ruangan untuk tempat sholat bagi mahasiswa maupun karyawannya. Adapun di sebagian besar tempat, tidak pernah dijumpai tempat sholat khusus, sehingga kebanyakan kaum muslimin menjalankan sholat saat datang waktunya di mana saja, asalkan suci.

Data dari Korea Muslim Federation (KMF) menyebutkan, jumlah Muslim di Korea Selatan sekarang ini mencapai 120.000-130.000 orang, terdiri dari Muslim Korea asli dan para warga negara asing. Jumlah orang Korea asli yang Muslim sekitar 45.000 orang, selebihnya didominasi pekerja migran asal Pakistan dan Bangladesh. Sekolah Islam pertama di Korea Selatan telah didirikan. Sekolah itu dibiayai lewat dana hibah dari pemerintah Arab Saudi. Tahun 2008 lalu, Duta Besar Saudi di Seoul sudah menyerahkan dana sebesar 500.000dollar pada KMF untuk biaya pembangunan sekolah. Sebagai penghargaan atas bantuan Saudi, sekolah tersebut rencananya akan menggunakan nama putera mahkota Saudi Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar